Kamis, Maret 20, 2008

Memuliakan Anak Yatim

Memuliakan Anak Yatim

Jika ditelusuri sejarahnya, Asyura' merupakan hari baik yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, karena itu Nabi Musa berpuasa (HR Bukhari dari Ibnu Abbas). Orang-orang Yahudi menjadikan hari Asyura' sebagai hari raya.


Nabi SAW bersabda, ''Berpuasalah kalian pada hari Asyura'.'' (HR Bukhari dari Abu Musa RA). Dalam hadis yang lain, Rasulullah menyatakan, ''Puasa Asyura' dapat menghapus dosa setahun yang lalu.'' (HR Muslim dari Qatadah). Asyura' adalah hari kebinasaan Fir'aun dan kemenangan Nabi Musa AS, juga hari kemenangan bagi kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah.


Jika Nabi Musa AS berpuasa pada hari Asyura' sebagai tanda syukur kepada Allah, maka kaum Muslimin lebih berhak mengikuti Nabi Musa daripada kaum Yahudi. Asyura' juga hari di mana kapal Nabi Nuh AS berhenti di atas gunung Judi, lalu Nabi Nuh AS berpuasa pada hari itu sebagai tanda syukur kepada Allah.



Tanggal 10 Muharam (Asyura') dirayakan oleh sebagian umat Islam di negeri ini sebagai hari raya yang sering disebut dengan 'Lebaran Yatim'. Ini adalah hari raya yang dikhususkan bagi anak-anak yatim. Pada hari itu mereka dikumpulkan dan disantuni. Belum ditemukan dalil/literatur tentang kaitan Asyura' dengan 'Lebaran Yatim'. Meski demikian, tradisi ini sangat baik sebagai perwujudan keimanan dan tanda syukur. Namun, hendaknya pemberian santunan kepada anak yatim itu dilakukan secara berkesinambungan.


Rasullah pernah menegaskan, ''Aku dan orang yang menyantuni anak yatim akan berada di surga seperti ini.'' Nabi SAW bersabda demikian sambil menegakkan jari telunjuk dan jari tengahnya, serta merenggangkan antara keduanya. (HR Bukhari). Dalam hadis lain Nabi SAW bersabda, ''Barangsiapa di antara kaum Muslimin yang menanggung makan dan minum (memelihara) anak yatim, maka Allah akan memberikan kecukupan penghidupan baginya dan mengharuskan dia masuk surga, kecuali dia melakukan dosa yang tidak terampunkan.'' (HR Turmudzi dari Sahl bin Sa'ad).



Semoga di tanggal 10 Muharam (Asyura') ini, kita sebagai Muslim dapat mengamalkan esensi Asyura' itu sehingga menjadikan kita saleh secara ritual sekaligus saleh secara sosial. Yakni, melaksanakan shaum Asyura' dan memuliakan anak yatim. (Muhammad A Saefulloh)


Sumber :

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=320417&kat_id=14&kat_id1=&kat_id2=

Tidak ada komentar: