Kamis, Maret 20, 2008

Adu Domba

Adu Domba


''Tidak akan masuk surga bagi orang yang tukang mengadu domba.'' (HR Bukhari dan Muslim). Adu domba dalam bahasa Arab adalah al-namimah. Ia mempunyai arti memindahkan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya suatu ikatan yang telah terjalin, serta yang menyulut api kebencian dan permusuhan antarsesama manusia. Sedangkan pelakunya disebut al-qattat.


Ibnu Katsir dalam kitabnya, An-Nihayah menjelaskan bahwa yang dimaksud al-qattat adalah orang yang menguping (mencuri dengar pembicaraan orang lain) tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba. Allah SWT mencela pelaku adu domba tersebut dalam firman-Nya, ''Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina dan banyak mencela, yang kian kemari menghamburkan fitnah.'' (QS Al-Qalam [68]: 10-11).


Di antara kisah yang menggambarkan betapa sensitifnya sifat ini adalah sebagaimana disebutkan Ibnu Qudamah dalam kitabnya, Mukhtashar Minhajul Qashidin. Di dalamnya dikisahkan seseorang menjual budak, seraya berkata kepada pembelinya, ''Budak ini tidak mempunyai satu aib pun, hanya saja dia suka mengadu domba.''


''Tidak menjadi soal bagiku!'' kata pembeli. Setelah budak itu berada di rumah si pembeli, dia menghampiri istri tuannya seraya berkata, ''Sebenarnya tuanku tidak mencintai nyonya. Meski begitu, dia tetap ingin menikahi nyonya. Jika nyonya menghendaki, saya bisa membujuknya agar dia tidak menceraikan nyonya, lalu ambillah pisau untuk mencukur rambutnya tatkala dia tidur. Hal ini bisa menyihirnya, sehingga dia senantiasa mencintai nyonya.''


Lalu budak itu berkata kepada tuannya, ''Istri tuan berkomplot dengan seseorang dan ingin membunuh tuan selagi tuan sedang tidur.'' Akhirnya sang tuan pura-pura tidur. Ketika sang istri menghampirinya pelan-pelan sambil membawa pisau, dia mengira istrinya benar-benar akan membunuhnya. Maka, dia segera bangkit dan membunuh istrinya. Keluarga sang istri pun mendatanginya, lalu membunuhnya pula. Bahkan, permusuhan merembet antara kabilah suami dan istri.


Adu domba merupakan perangai tercela yang menanamkan dendam di antara manusia. Ia bisa memisahkan seseorang dengan kerabatnya, teman, bahkan dengan anggota keluarganya sendiri. Sebagai Muslim, jauhilah sikap itu. (Indah Puspitasari)


Sumber :

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=322035&kat_id=14&kat_id1=&kat_id2=

Sabtu, 02 Februari 2008

Tidak ada komentar: