Rabu, Desember 19, 2007

Sakit yang Boleh Dipakai Alasan Mangkir

Sakit yang Boleh Dipakai Alasan Mangkir

Datangnya musim pancaroba biasanya diiringi oleh kedatangan penyakit, terutama influenza. Dan seperti kita tahu gejala-gejala flu biasanya hilang jika kita meningkatkan stamina tubuh. Itu sebabnya banyak orang yang memakai alasan sakit flu untuk pamit satu-dua hari dari tumpukan pekerjaan di kantor.

Untuk urusan absen masuk kantor karena sakit, sebenarnya dikenal dua tipe pekerja, yakni:

1. Si Kebal Sakit

Orang yang termasuk dalam tipe ini adalah mereka yang menganggap sepanjang masih bernapas itu berarti cukup sehat untuk bekerja. Mereka yang berada dalam kelompok ini adalah orang yang sangat berkomitmen, atau mungkin tertekan, untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai tengat. Jadi jangan heran melihatnya nekat melakukan presentasi meski suaranya hilang akibat batuk. Bersiaplah jika ia ngotot datang ke kantor meskipun sepanjang hari bersin dan menyebarkan virus ke seluruh ruangan.

2. Si Hiperbola Sakit

Kebalikan dengan tipe pertama, mereka yang berada dalam tipe ini justru menganggap sakit sedikit saja, seperti pusing-pusing, layak mendapatkan ijin istirahat selama tiga hari। Bila atasan mengharuskannya datang ke kantor maka sepanjang hari ia akan mengeluh tentang sakitnya sambil mendramatisir kondisi kesehatan.

Dua tipe pekerja di atas tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun pekerja tipe pertama paling disukai oleh atasan, namun data menunjukkan memaksakan diri untuk bekerja saat kondisi tubuh tidak fit justru menambah beban pengeluaran perusahaan.

Berikut beberapa panduan yang bisa Anda pakai sebelum memutuskan untuk tetap datang ke kantor atau istirahat di rumah :

  • Jika Anda tahu gejala penyakit yang diderita bisa menular, tinggallah di rumah.
  • Meski kurang sehat namun Anda merasa bisa bekerja, boleh saja tetap ke kantor tapi bersikaplah dewasa dan stop mengeluh tentang penyakit Anda.
  • Bila Anda merasa mulai drop dan akan sakit, lebih baik minta ijin istirahat untuk menjaga kondisi Anda.
  • Jangan biasakan memakai alasan sakit untuk mangkir dari kantor karena tak seorang pun akan percaya jika suatu hari Anda benar-benar Sakit. (An)

Sumber :
http://www.kompas.com
Senin, 03 Desember 2007 - 16:31 wib

Merencanakan Liburan Akhir Tahun

Merencanakan Liburan Akhir Tahun

Akhir tahun biasanya adalah kesempatan berlibur panjang. Entah untuk menikmati tempat wisata atau mengunjungi sanak saudara. Apa pun alasannya, sebaiknya Anda mempersiapkan acara berlibur jauh-jauh hari.

Persoalan mendapatkan tiket pesawat terbang jika pilihan tempat berlibur cukup jauh atau memesan hotel bisa bikin sakit kepala jika tidak direncanakan jauh-jauh hari. Demikian juga dengan transportasi yang tidak dipersiapkan sejak dini dapat menimbulkan stres selama bepergian.

Seperti dialami Aditya Santosa (36), pegawai swasta di Jakarta Selatan. Pada Desember 2006 bersama istri dan dua putrinya dia berlibur ke Bali. Meski keinginan berlibur ke sana sudah ada sejak setahun sebelumnya, saat liburan tiba dia tidak sempat mempersiapkan segala sesuatunya secara matang karena kepastian izin cuti baru didapat seminggu sebelum keberangkatan.

"Tiket pesawat, hotel, dan mobil sewaan saya dapat lewat iklan di koran. Tetapi, saya tidak sempat mengumpulkan informasi tempat wisata dan tempat makan yang enak dan relatif murah," kata Aditya. Dia mengandalkan informasi dari selebaran di Bandara Ngurah Rai, hotel, dan pengemudi mobil sewaan.

Selama tiga hari di Bali, warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini kecewa. Tidak banyak pilihan tempat wisata yang dikunjungi, sementara restoran yang direkomendasikan pengemudi tidak sesuai dengan selera dan harganya mahal. Akhirnya, liburan itu tidak memenuhi harapan.

Mengatur perjalanan

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia DKI Jakarta Rudiana mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia semakin leluasa dalam merancang liburan. Selain banyak biro perjalanan wisata yang menawarkan program paket tur dengan berbagai kemudahan, paket hemat, dan hadiah kepada konsumen, bepergian juga bisa dilakukan secara perorangan.

Kebanyakan masyarakat Indonesia yang bepergian bersama keluarga lebih memilih perjalanan secara perorangan tanpa menggunakan jasa biro perjalanan. Selain ingin mendapatkan biaya murah, perjalanan ini membuat Anda lebih leluasa mengatur perjalanan liburannya.

Kepala Subdinas Pemasaran Dinas Pariwisata DKI Jakarta Suharyanto mengatakan, perjalanan yang terencana bisa menghemat biaya. Selain itu, Anda tidak perlu panik karena tempat penginapan, transportasi, dan tujuan wisata sudah terjadwal rapi.

Biaya liburan yang tidak terencana bisa berlipat-lipat kali lebih besar daripada jika direncanakan. Pada saat liburan, terutama akhir tahun, tarif penerbangan dan akomodasi pasti akan naik mengikuti tarif puncak atau peak season. Tarif itu akan berbeda jika pemesanan dilakukan pada masa-masa sepi atau low season.

Direktur Utama Tenggo Delta Tours Denny Hendrarusman mengatakan, biaya paling besar dalam bepergian adalah tiket penerbangan dan penginapan. Perbedaan tarif tertinggi pada masa puncak bisa mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan dengan masa sepi.

Pada masa puncak, perusahaan penerbangan memberlakukan harga tiket ekonomi berdasarkan subkelas. Dari setiap subkelas itu, harga tiket yang paling murah hanya disediakan satu sampai sepuluh tempat duduk. Untuk mendapatkan itu, Anda harus memesannya dua sampai tiga bulan sebelum keberangkatan.

Tiket harga murah juga bisa diperoleh minimal tiga minggu sebelum keberangkatan, asalkan punya kenalan di biro perjalanan dan perusahaan penerbangan serta rajin mengontak untuk mencari informasi harga tiket. Paling tidak, satu sampai tiga tiket bisa diperoleh dengan tarif murah meski dengan perbedaan harga yang sedikit, antara satu tiket murah dan tiket murah lainnya Rp 25.000-Rp 50.000.

"Tetapi jangan mengambil risiko. Sebaiknya membeli tiket jauh-jauh hari sebelumnya, apalagi jika bepergian dengan anggota keluarga dalam jumlah banyak," kata Denny.

Apabila membeli tiket dengan harga lebih murah, sebaiknya diperhatikan ketentuan yang menyertai murahnya tarif tiket tersebut agar tidak kecewa. Misalnya, tiket harus dibeli tiga bulan sebelumnya, tiket tidak bisa diubah rutenya, atau tiket tidak bisa diuangkan.

Pemesanan jauh-jauh hari juga harus dilakukan untuk penginapan. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan harga yang lebih murah dan bisa memilih kamar yang akan ditempati.

Untuk menyiasati agar mendapatkan harga murah, pemesanan tiket pesawat dan hotel sebaiknya melalui biro perjalanan wisata. Harga tiket penerbangan dan hotel di biro perjalanan bisa lebih murah dibandingkan jika membeli langsung di perusahaan penerbangan atau datang ke hotel. Biro perjalanan wisata telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan penerbangan dan hotel sehingga mendapat harga khusus yang lebih murah daripada harga untuk umum.

Informasi

Ke mana pun tujuan wisata Anda, sebaiknya Anda mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang tempat wisata tersebut. Anda bisa memperoleh informasi dari internet atau rekomendasi dari sanak saudara serta teman yang tinggal, pernah tinggal, atau pernah berkunjung ke daerah yang akan dituju.

Hal ini untuk menghindari kekecewaan, misalnya sebab tempat itu tutup justru pada hari Anda datang atau sudah penuh dipesan orang। Anda juga bisa mendapatkan kendaraan secara gratis atau sewa lebih murah jika punya keluarga, kenalan, atau teman memiliki kendaraan milik pribadi.

Informasi mengenai peraturan daerah setempat juga penting diketahui agar Anda tidak harus berurusan dengan polisi atau pihak lain yang merasa dirugikan. Misalnya, di tempat-tempat tertentu sudah ada larangan merokok. (Pingkan Elita Dundu)

Sumber :
http://www.kompas.com/
Minggu, 02 Desember 2007 - 13:56 wib

Siapkan Liburan Terencana

Siapkan Liburan Terencana

Berlibur itu sama penting dengan bekerja। Berlibur menjadi bagian dari upaya menjaga produktivitas. Itu sebab, di banyak perusahaan, karyawan diwajibkan cuti. Siapkan kalender dan bolpen. Mari kita siapkan liburan yang terencana.

  1. Lingkari tanggal merah। Mulailah amati tanggal-tanggal merah di kalender sejak sekarang. Beri perhatian lebih pada hari-hari "kejepit" untuk mendapatkan waktu libur cukup panjang. Rencanakan jauh hari akan digunakan untuk apa atau hendak ke mana pada hari libur tersebut.
  2. Atur jadwal cuti। Setelah mengetahui kapan bisa menggunakan waktu untuk berlibur, kini saatnya membuat jadwal cuti. Namun, sebelumnya perkirakan bahwa di tanggal-tanggal tersebut Anda sedang tidak menangani proyek atau pekerjaan besar. Kalaupun iya, usahakan agar tugas bisa kelar sebelum waktu libur tiba.
  3. Cari dana। Bila sudah punya niat untuk berlibur ke luar kota atau luar negeri, kumpulkan dananya. Anda bisa menyisihkan dari bonus atau 20% dari jumlah gaji tiap bulan. Namun sebelum memutuskan pergi, pastikan dana tersebut cukup. Jangan memaksa pergi dengan dana yang sebenarnya sangat terbatas. Bisa-bisa Anda sengsara di tempat tujuan.
  4. Persiapan। Ketika waktu liburan sudha ditentukan dan dana sudah mencukupi, mulailah mencari tiket penerbangan dan tarif hotel yang sesuai anggaran. Pesanlah beberapa bulan sebelumnya dan rencanakan dengan matang, sehingga ketika waktu libur tiba Anda tinggal menikmati dengan senyum lebar dan hati senang.
  5. Bereskan urusan। Sesibuk apa pun, sebenarnya selalu ada waktu kok untuk menikmati liburan. Rahasianya hanya di manajemen waktu dan mau sedikit bersusah payah. Jika sudah memutuskan akan mengambil cuti, bersiaplah untuk bekerja lebih keras saat mendekati tanggal tersebut. Pasalnya Anda harus menutaskan semua tugas sebelum pergi. Jika tidak, atasan takkan merelakan kepergian Anda.
  6. Nikmati liburan। Kini Anda bisa pergi berlibur. Nikmati! Jangan sesekali memikirkan pekerjaan di kantor. Anda tak ingin konsentrasi liburan buyar kan?

Sumber :
Chic
http://www.kompas.com
Senin, 03 Desember 2007 - 16:34 wib

Liburan Tiba, Pikiran Tenang, Hati Riang

Liburan Tiba, Pikiran Tenang, Hati Riang

Di musim liburan bepergian sering terasa tidak menyenangkan. Tiket-tiket terjual habis dan pusat-pusat keramaian penuh sesak. Sementara itu anak-anak tak henti-hentinya membuat masalah. Bagaimana agar liburan terasa menyenangkan? Be natural, itulah kunci sikap untuk liburan menyenangkan :
  1. Breathe – bernapaslah dalam-dalam. Ini cukup membantu meningkatkan energi.
  2. Exercise – latihan olahraga selama 20 menit tiga kali seminggu. Lari pontang-panting mengurus acara liburan tidak termasuk olahraga.
  3. Nutrition – gizi. Konsumsilah makanan yang mengandung gizi seimbang tiga kali sehari.
  4. Attitude – sikap. Sikap negatif akan bersifat merusak. Cobalah untuk melihat bahwa gelas di hadapan Anda terisi separuh bukan habis separuh.
  5. Time management – mengatur waktu. Berikan prioritas dan jangan mengambil tanggung jawab lebih dari yang mampu Anda lakukan.
  6. Uniqueness – keunikan. Kenali keunikan yang ada pada diri sendiri. Katakan tidak bila perlu.
  7. Relaxation –relaksasi. Sediakan waktu untuk mendengarkan musik atau waktu di mana Anda tidak memfokuskan pikiran untuk sesuatu yang penting
  8. Associations. Buatlah kontak dengan orang-orang yang mendukung Anda seperti teman kerja, sahabatdan keluaraga.
  9. Laughter – tertawa. Cara ini masih obat paling mujarab untuk stres.

Sumber :
Gaya Hidup Sehat
http://www.kompas.com
Senin, 17 Desember 2007 - 14:10 wib

Selasa, Desember 18, 2007

Warga Cimanggis Menuntut Negosiasi Ulang

Warga Cimanggis Menuntut Negosiasi Ulang

TEMPO Interaktif, Depok - Sejumlah 30 warga Kecamatan Cimanggis yang rumahnya terkena proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi satu menuntut agar Tim Pengadaan Tanah (TPT) kembali mengadakan musyawarah menyangkut penggantian nilai ganti tanah dan bangunan mereka. Dalam konferensi pers hari ini, Juru Bicara Warga, Fahmi, 39 tahun, yang tinggal di Perumahan Raffles Hills Blok EE 2 Nomor 25, Kecamatan Cimanggis, mengemukakan warga menginginkan nilai ganti rugi yang disepakati sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan umum.

Menurut Samsudin, 38 tahun, warga Jalan Nurul Falah, Cisalak Pasar, harga yang ditawarkan di kelurahannya bervariasi tergantung kepada zona masing-masing. Harga terendah adalah Rp 950.000 per meter persegi. Sedangkan harga tertinggi adalah Rp 2.250.000 per meter persegi. “Warga menuntut nilai ganti rugi sebesar Rp 3 juta per meter persegi," katanya. Soal tuntutan warga itu, Ketua Tim Pengadaan Tanah Sugandhi mengatakan harga yang ditawarkan Tim adalah harga tertiggi. "Tidak mungkin ada kenaikan lagi," ujarnya. Yudho Raharjo

Sumber :
http://www.tempointeraktif.com
Senin, 17 Desember 2007 18:58 WIB

Negosiasi Ganti Rugi Tol Cinere-Jagorawi Deadlock

Negosiasi Ganti Rugi Tol Cinere-Jagorawi Deadlock


TEMPO Interaktif, Depok - Negosiasi nilai ganti rugi antara Panitia Pengadaan Tanah (P2T) pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi dengan warga Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Depok berakhir tanpa kesepakatan. Warga yang tanahnya akan digusur untuk menjadi lahan jalan tol tersebut menolak nilai ganti rugi tanah yang ditawarkan pihak P2T. Negosiasi yang berlangsung di kantor Kecamatan Cimanggis hari ini adalah negosiasi kedua.

Sebelumnya sekitar sebulan lalu perundingan juga berakhir dengan deadlock। Saat itu, nilai ganti rugi yang ditawarkan oleh P2T adalah tertinggi Rp 800 ribu untuk komplek Perumahan Pertamina di Jalan Gas Alam. Semua warga menolak tawaran itu sehingga dibuka negosiasi tahap kedua.

Dalam negosiasi tahap kedua ini sekitar 300 warga yang tanahnya akan digusur hadir। Adapun dari pihak P2T diwakili oleh Wakil Ketua P2T Zamrowi, Ketua Tim Pengadaan Tanah Sugandi, anggota P2T Theo dan wakil dari pihak kecamatan. Suasana negosiasi berlangsung tertib meskipun saat tawar menawar nilai ganti rugi terjadi perdebatan. Warga umumnya menolak nilai ganti rugi karena menganggap nilai tersebut jauh dibawah nilai jual tanah di kawasan itu. Saat ini nilai jual tanah di komplek Pertamina berkisar antara Rp 800 ribu -Rp1,1 juta. Kepada P2T, warga mempersoalkan negosiasi yang berlarut-larut dan nilai ganti rugi yang jauh dibawah harga pasar. Daru Priyambodo.

Sumber :
http://www.tempointeraktif.com
Kamis, 22 November 2007 13:29 WIB

Tim Pengadaan Tanah Kucurkan Ganti Rugi Rp 20 Miliar

Tim Pengadaan Tanah Kucurkan Ganti Rugi Rp 20 Miliar

TEMPO Interaktif, Depok - Tim Pengadaan Tanah (TPT) proyek Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) mengucurkan dana Rp 20 miliar untuk pembayaran ganti rugi terhadap 51 bidang tanah warga yang terkena lokasi proyek di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis। Pembayaran ganti rugi tersebut dilakukan di aula Balai Kota Depok, Kamis (13/12).
Warga menerima pembayaran dari TPT sesuai dengan harga terakhir yang ditawarkan dalam musyawarah. Untuk daerah Ciherang-Sukatani nilai ganti rugi yang ditawarkan adalah sebesar Rp 600 ribu per meter persegi, Pedurenan sebesar Rp 750 ribu per meter persegi, sepanjang Jalan gas Alam Rp 1.050.000 per meter persegi, Perumahan Harapan Baru Taman Bunga dan Departemen Penerangan sebesar Rp 1.200.000 per meter persegi, dan yang tertinggi adalah Perumahan Raffles Hills sebesar Rp 2.250.000 per meter persegi.

Dalam transaksi tersebut warga menerima pembayaran berupa selembar cek yang diterbitkan oleh Bank Jabar Cabang Depok dan selembar kwitansi berkop surat Dinas Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Kota, Tim Pengadaan Tanah Proyek Tol Cinere Jagorawi.

Menurut Ketua TPT Sugandhi, dana cadangan yang masih tersisa di rekening Bank Jabar atas nama TPT masih sebesar Rp 40 miliar. Sugandhi juga menambahkan jika pihaknya menyediakan dana yang tidak terbatas untuk pembayaran ganti rugi tanah warga yang akan terkena proyek tol itu. Yudho Raharjo.

Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/
Kamis, 13 Desember 2007 16:13 WIB

Emil Salim: UNFCCC Ikat Amerika Serikat Turunkan Emisi

Emil Salim: UNFCCC Ikat Amerika Serikat Turunkan Emisi


TEMPO Interaktif, Denpasar - Konferensi Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali berakhir dramatis dengan kesediaan Amerika Serikat untuk masuk di jajaran negara yang menerima "Bali Road Map", Sabtu (15/12). Menurut Ketua Delegasi Indonesia, Emil Salim, kesediaan itu berarti Amerika juga terikat dengan ketentuan untuk menurunkan emisinya 25-40 persen dari emisi tahun 1990 pada 2020। Ketentuan mengenai penurunan emisi itu, menurut Emil, tercantum dalam catatan kaki draft yang kemudian disetujui yang berupa rekomendasi dari Intergovermenthal Panel on Climate Change. "Karena terlalu panjang memang tidak dicantumkan dalam draft," jelas Emil usai pengambilan keputusan.

Kesediaan AS, menurutnya, memecah kebuntuan perundingan meski teerjadi setelah adanya tekanan yang kuat dari negara-negara berkembang, khususnya negara berwilayah pulau-pulau kecil. Menurutnya, tidak mungkin juga untuk meninggalkan AS dalam keputusan itu karena bersama dengan Kanada, dan Jepang yang mendukungnya, AS merupakan penghasil emisi terbesar. "Kalau ditinggalkan, upaya yang lain menjadi tidak berarti karena 3 negara itu merupakan penyumbang 50 persen dari total emisi dan suylit mencegah suhu tetap berada di bawah 2 derajat celcius," tegasnya. Amerika menghasilkan 36 persen emisi dunia, Jepang 18 persen dan Kanada 8 persen. Karena AS belum enandatangani Kyoto Protokol, kesediaan AS untuk berpartisipasi dalam Bali Road Map sampai pada 2012 masih bersifat bilateral. Setelah itu, akan menunggu ketentuan pasca Protokol Kyoto.

Setelah kesediaan AS, sejumlah program yang tercantum dalam Bali Road map bisa segera dilakukan, antara lain penurunan emisi di negara maju dan penurunan pertumbuhan emisi negara berkembang melalui sustainable development. Kedua, Transfer teknologi ramah lingkungan dengan pemantapan kelembagaan yang diperpanjang masa kontraknya selama 5 tahun. Rofiqi Hasan

Sumber :
http://www.tempointeraktif.com
Minggu, 16 Desember 2007 06:51 WIB

Emisi Karbon Dunia Naik Tiga Kali Lipat

Emisi Karbon Dunia Naik Tiga Kali Lipat


TEMPO Interaktif, Jakarta - Rata-rata emisi tahunan karbon dioksida di dunia meningkat pesat tiga kali lipat pada kurun mulai tahun 2000 hingga sekarang, bila dibandingkan dengan era tahun 1990-an. Berdasarkan penelitian yang dilaporkan dalam "Proceeding of National Academy of Sciences" ditemukan fakta bahwa rata-rata pertambahan emisi karbon dioksida meningkat dari 1,1 persen per tahun pada 1990 menjadi 3,3 persen per tahun pada tahun 2000.


Koordinator peneliti, Mike Raupach, dari CSIRO Marine and Atmospheric Research and the Global Carbon Project, mengatakan pada tahun 2005 secara global 8 juta ton karbon dioksida telah mencemari atmosfer. Meningkat pesat bila dibandingkan tahun 1995 yang hanya 6 juta ton. "Faktor pendorong utama dari peningkatan emisi, secara global, adalah meningkatnya pembakaran karbon per satu dolar kesejahteraan yang dihasilkan," kata Raupach dalam siaran persnya, Selasa (5/6). Emisi karbon dioksida yang berasal dari bahan bakar fosil ini merupakan faktor pendorong utama terjadinya perubahan iklim dunia.

Menurut Raupach, belakangan ini penggunaan energi fosil secara global menjadi sangat tidak efektif. Pertambahan ini semakin melonjak seiring meningkatnya populasi dan kesejahteraan. "Saat industri di dunia semakin berkembang, penggunaan energi fosil menjadi sangat intensif dan tidak efisien," tandasnya. Raupach menambahkan, sejumlah efisiensi memang telah dilakukan sejalan dengan pertumbuhan industri, namun ternyata tidak cukup sebanding। Walaupun perkembangan industri di negara maju seperti Australia dan Amerika Serikat cenderung stagnan, di negara berkembang seperti China semakin meningkat. Kedua faktor tersebut justru menurunkan efisiensi penggunaan bahan bakar fosil secara global. Ia mengatakan, di China, emisi yang dikeluarkan per orang masih di bawah rata-rata global। Berdasarkan angka rata-rata, di Australia dan Amerika per orang mengeluarkan emisi lebih dari 5 ton karbon pertahun. Sedangkan di China hanya satu ton pertahun.

Sejak revolusi industri dimulai, Amerika Serikat dan negara Eropa tercatat telah menyumbang 50 persen dari total emisi। Sedangkan China kurang dari 8 persen. Adapun 50 negara berkembang lain menyumbang kurang dari 0,5 persen dari emisi global selama 200 tahun, secara kumulatif. Raupach mengatakan Australia, dengan 0,32 persen dari populasi global, telah menyumbang 1,43 persen dari emisi karbon dunia। Ia menambahkan, sejauh ini upaya global untuk menurunkan emisi nyaris tidak mempengaruhi penggunaannya।Penelitian menunjukkan emisi gas dari bahan bakar fosil meningkat pesat dibandingkan dengan skenario yang telah ditetapkan oleh Panel Antar Pemerintah PBB mengenai Perubahan Iklim (IPCC).

"Temuan kami menunjukkan bahwa konsentrasi karbondioksida, temperatur global, dan naiknya permukaan laut, mendekati batas toleransi IPCC," katanya. Ninin Damayanti.


Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/
Selasa, 05 Juni 2007 08:17 WIB

Emil Salim: Kepentingan Ekonomi Merusak Lingkungan

Emil Salim: Kepentingan Ekonomi Merusak Lingkungan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Pendiri Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia, Profesor Emil Salim mengatakan kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini disebabkan oleh pasar yang hanya mementingkan nilai ekonomi, serta politik berjangka pendek yang instan dan egoisme sektoral institusi pemerintahan.
"Politikus harus diintervensi dengan cendekiawan," katanya dalam sambutan di seminar ilmiah dan musyawarah nasional Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (24/11)।

Komitmen cendekiawan yang kuat, dia melanjutkan, sangat penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. "Gunakan komitmen itu untuk membuat kebijakan di tingkat global dari negara kita," ujarnya.
Emil yang juga Ketua Delegasi Indonesia untuk Konvensi PBB untuk Perubahan Iklim menyebutkan pendekatan trans disiplin ekonomi, sosial dan ekologi mutlak dibutuhkan sebagai pendekatan pembangunan berkelanjutan. Amandra Mustika Megarani.


Sumber :
http://www.tempointeraktif.com
Sabtu, 24 November 2007 12:56 WIB

Dampak Perubahan Iklim Lebih Menakutkan Dari Terorisme

Dampak Perubahan Iklim Lebih Menakutkan Dari Terorisme

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar menilai dampak perubahan iklim yang akan terjadi jauh lebih menakutkan dibanding ancaman terorisme global. Karena itu, harus segera dilakukan tindakan pencegahan nyata.

"Kerusakan dunia akibat perubahan iklim akan sangat fatal pada beberapa dekade ke depan," katanya di Gedung Departemen Luar Negeri, Selasa. Langkah konkret pencegahan dampak perubahan iklim itulah yang akan dibicarakan dalam pertemuan para pejabat tinggi dari 45 mitra ASEM (Asia-Europe Meeting), yang terdiri dari 17 mitra Asia dan 28 mitra Eropa (Uni Eropa dan Komisi Eropa) pada 6 hingga 7 Maret 2007 di Jakarta.

ASEM merupakan merupakan forum kontak dan jumpa antara negara-negara Eropa dan Asia yang dibentuk pada 1996. "Dasar pertemuan ini untuk memberikan action programe, bukan hanya deklarasi-deklarasi saja. Hasilnya akan dibawa ke pertemuan tingkat menteri nanti," katanya.

Pertemuan tingkat menteri yang dimaksud adalah pertemuan Menteri-menteri lingkungan hidup ASEM ke-3 yang akan berlangsung di Copenhagen, Denmark, pada 24-26 April 2007.

Perubahan iklim, menurut Rachmat, merupakan isu serius yang harus diselesaikan secara global. Karena itu, diperlukan kolaborasi antara negara maju dan berkembang melalui kerja sama konkrit antara selatan-selatan atau selatan-utara. Dwi Riyanto Agustiar.

Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/
Selasa, 06 Maret 2007 18:27 WIB