Kamis, Maret 20, 2008

Ukhuwah

Ukhuwah

Ada sepenggal kisah menarik saat Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah yang diriwayatkan Anas bin Malik. ''Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya,'' ujar Sa'ad bin Rabi, penduduk Madinah atau kaum Anshar, kepada Abdurrahman bin 'Auf, seorang Muhajirin. Sa'ad tak bermaksud pamer dan sombong, tapi hendak meyakinkan sahabatnya itu agar mau menerima tawarannya. ''Silakan pilih separuh hartaku dan ambillah!'' tegas Saad.


Tidak hanya itu, Saad menambah penawarannya. ''Aku pun mempunyai dua orang istri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatianmu, maka akan kuceraikan ia, hingga engkau dapat memperistrinya.''


Namun, Abdurrahman menolak halus tawaran tulus nan menggiurkan tersebut. Malah ia minta ditunjukkan letak pasar. Ia menolak ikan, tapi mau kail agar bisa memancing sendiri. ''Semoga Allah memberkati engkau, istri dan harta benda milikmu. Tunjukkanlah letak pasar, agar aku dapat berniaga.''


Hingga pada akhirnya, Abdurrahman bin 'Auf yang miskin akibat meninggalkan semua harta bendanya di Makkah demi perjalanan hijrah ini, menjadi seorang saudagar. Ia menjadi kaya raya kembali dengan perniagaan yang dikelolanya secara profesional, amanah dan jujur.


Setiap memasuki bulan Muharram, kisahnya selalu "diputar ulang" dalam benak kaum Muslim, di samping kisah-kisah lain yang menyertai perjalanan hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.


Pada bulan ini pula, banyak peristiwa penting yang bisa kita rekam kembali. Selain hijrahnya kaum Muhajirin ke Madinah, terjalinnya ukhuwah Islamiyah antara mereka juga terselamatkannya Nabi Musa dari kejaran Fir'aun dan masih banyak lagi. Dari itu, sudah seyogianya jika kita sebagai umat Islam memuliakan bulan ini dengan banyak berbuat amal shalih, kebajikan dan meningkatkan rasa ukhuwah antara sesama.


Bila mata bertemu mata akan datang rasa kasih. Bila hati bertemu hati akan datang rasa sayang.


Keindahan ukhuwah Islamiyah kaum Muslimin generasi awal itu, harus bisa kita terapkan kembali. Sebuah jalinan ukhuwah yang bisa menciptakan integrasi umat Islam yang sangat kokoh dan akan membawa Islam mencapai kejayaan dan mengembangkan sayapnya ke berbagai penjuru bumi serta disegani oleh musuh-musuhnya.


Terlebih saat ini, banyak saudara-saudara kita membutuhkan bantuan uluran tangan akibat banjir, longsor dan musibah lainnya. Bila Sa'ad bersedia berbagi --bahkan kerelaan memberikan apa yang dicintainya--untuk saudara Muslimnya, kenapa kita tidak? (Abdussalam)

Sumber :

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=319833&kat_id=14&kat_id1=&kat_id2=

Selasa, 15 Januari 2008

Tidak ada komentar: