Sabtu, Desember 15, 2007

Hasil Gerhan Terlihat Saat Musim Hujan atau Kemarau

Hasil Gerhan Terlihat Saat Musim Hujan atau Kemarau

Penulis : Muhammad Fauzi

YOGYAKARTA--MEDIA: Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan keberhasilan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan (Gerhan) bisa terlihat saat musim hujan dan kemarau dan tidak perlu laporan tertulis berlembar-lembar. "Upacara semacam ini biasanya bagus awalnya tapi akhirnya tidak jelas. Kita ingin ini sebagai awal untuk sebuah langkah besar yang berkelanjutan. Kita lihat hasilnya waktu musim hujan apakah banjir atau longsor dan bagaimana saat musim kemarau sungainya jernih atau tidak. Jadi tidak perlu laporan berlembar-lembar," tegas Wapres saat mencanangkan program Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (15/12).

Wapres menjelaskan ketika menjadi Menko Kesra tahun 2002, dirinya selalu berkeliling daerah untuk memberikan bantuan karena bencana. Apakah itu karena banjir atau kekeringan yang disebabkan hutan yang sudah rusak dimana-mana. Karenanya cara mengatasi masalah hanya satu juga caranya, yakni perbaiki hutan di seluruh Indonesia dengan menggerakkan semua pihak agar terlibat di dalamnya. Diakui Wapres, dulu di Indonesia, orang yang paling banyak menebang hutan karena memiliki hak penguasaan hutan (HPH) adalah orang yang paling dihormati karena mereka memberikan kontribusi terbesar buat devisa negara.

"Mereka-mereka yang banyak menebang hutan itu setiap acara (kenegaraan) mendapat tempat duduk di depan. Itukan artinya yang paling banyak tebang pohon dihormati," kata Wapres. Menurut Wapres, sekarang semua berubah. Apa yang paling dihormati di masa lalu telah diraih hasilnya berupa bencana alam dimana-mana.

Dana reboisasi, lanjut Wapres, seharusnya digunakan semaksimal mungkin untuk rehabilitasi hutan, tapi ternyata dana itu disimpan di bank. Maka hasilnya bukan pohon (hutan) tapi menghasilkan bunga. "Karena itu gerakan ini harus melibatkan masyarakat, mereka bisa mengambil manfaatnya sehingga masyarakat akan menjaga,merawatnya," kata Wapres. Begitupun dengan negara-negara maju, ungkap Wapres, mereka selalu mngkritik Indonesia. Padahal merekalah yang sebenarnya paling serakah atas kekayaan hutan. (Faw/OL-06)

Sumber :
http://www.mediaindonesia.com/
15 Desember 2007।

Tidak ada komentar: