Kamis, Desember 13, 2007

PLTS Harus Jauh dari Permukiman

PLTS Harus Jauh dari Permukiman

BANDUNG, KOMPAS - Pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTS harus berada jauh dari Permukiman. Ini untuk mengurangi percemaran sekaligus menghilangkan kekhawatiran warga akan dampak langsung PLTS. Tokoh masyarakat perumahan Griya Cempaka Arum Asep Syamsul M Romli atau yang akrab dipanggil Romel mengatakan hal itu di Bandung, Selasa (11/12).

Pernyataan Romel ini berpijak dari hasil kunjungan dia bersama beberapa warga dan Wali Kota Bandung Dada Rosada ke PLTS di Singapura akhir pekan lalu. PLTS yang dikunjungi Romel yang rombongan antara lain Senoko Incinerator Plant dan IUT Singapore PTE Ltd di Singapura bagian barat.

Romel mengatakan, letak PLTS paling tidak berjarak empat kilometer dari Permukiman. Dengan demikian, tidak ada warga yang khawatir terkena dampak pencemaran dari PLTS tersebut. “Kalau terlalu dekat seperti PLTS di Gedebage yang jaraknya hanya 300 meter dari Permukiman wajar banyak warga yang protes,” ujarnya.

Menurut Romel, jarak Senoko Incinerator Plant dari permukiman sekitar 5 kilometer, sementera IUT Singapore PTE Ltd sekitar 3 jam perjalanan darat dari pusat kota. Sejak awal pembangunan dua PLTS ini tidak ada warga yang memrotes karena jauh dari rumah. Warga hanya sesekali mengingatkan pemilik pabrik kalau asap yang dihasilkan mulai menghitam.

Secara terpisah, Dada Rosada mengatakan, para warga memperoleh cakrawala baru tentang PLTS। Warga yang selama ini mendukung PLTS, semakin percaya bahwa PLTS aman। ”Setelah mendapat penjeelasan, mereka lebih percaya,” ujarnya. (MHF)
Sumber : KCM।Selasa, 11 Desember 2007 - 19:04 wib.

Tidak ada komentar: