Selasa, Desember 18, 2007

Emisi Karbon Dunia Naik Tiga Kali Lipat

Emisi Karbon Dunia Naik Tiga Kali Lipat


TEMPO Interaktif, Jakarta - Rata-rata emisi tahunan karbon dioksida di dunia meningkat pesat tiga kali lipat pada kurun mulai tahun 2000 hingga sekarang, bila dibandingkan dengan era tahun 1990-an. Berdasarkan penelitian yang dilaporkan dalam "Proceeding of National Academy of Sciences" ditemukan fakta bahwa rata-rata pertambahan emisi karbon dioksida meningkat dari 1,1 persen per tahun pada 1990 menjadi 3,3 persen per tahun pada tahun 2000.


Koordinator peneliti, Mike Raupach, dari CSIRO Marine and Atmospheric Research and the Global Carbon Project, mengatakan pada tahun 2005 secara global 8 juta ton karbon dioksida telah mencemari atmosfer. Meningkat pesat bila dibandingkan tahun 1995 yang hanya 6 juta ton. "Faktor pendorong utama dari peningkatan emisi, secara global, adalah meningkatnya pembakaran karbon per satu dolar kesejahteraan yang dihasilkan," kata Raupach dalam siaran persnya, Selasa (5/6). Emisi karbon dioksida yang berasal dari bahan bakar fosil ini merupakan faktor pendorong utama terjadinya perubahan iklim dunia.

Menurut Raupach, belakangan ini penggunaan energi fosil secara global menjadi sangat tidak efektif. Pertambahan ini semakin melonjak seiring meningkatnya populasi dan kesejahteraan. "Saat industri di dunia semakin berkembang, penggunaan energi fosil menjadi sangat intensif dan tidak efisien," tandasnya. Raupach menambahkan, sejumlah efisiensi memang telah dilakukan sejalan dengan pertumbuhan industri, namun ternyata tidak cukup sebanding। Walaupun perkembangan industri di negara maju seperti Australia dan Amerika Serikat cenderung stagnan, di negara berkembang seperti China semakin meningkat. Kedua faktor tersebut justru menurunkan efisiensi penggunaan bahan bakar fosil secara global. Ia mengatakan, di China, emisi yang dikeluarkan per orang masih di bawah rata-rata global। Berdasarkan angka rata-rata, di Australia dan Amerika per orang mengeluarkan emisi lebih dari 5 ton karbon pertahun. Sedangkan di China hanya satu ton pertahun.

Sejak revolusi industri dimulai, Amerika Serikat dan negara Eropa tercatat telah menyumbang 50 persen dari total emisi। Sedangkan China kurang dari 8 persen. Adapun 50 negara berkembang lain menyumbang kurang dari 0,5 persen dari emisi global selama 200 tahun, secara kumulatif. Raupach mengatakan Australia, dengan 0,32 persen dari populasi global, telah menyumbang 1,43 persen dari emisi karbon dunia। Ia menambahkan, sejauh ini upaya global untuk menurunkan emisi nyaris tidak mempengaruhi penggunaannya।Penelitian menunjukkan emisi gas dari bahan bakar fosil meningkat pesat dibandingkan dengan skenario yang telah ditetapkan oleh Panel Antar Pemerintah PBB mengenai Perubahan Iklim (IPCC).

"Temuan kami menunjukkan bahwa konsentrasi karbondioksida, temperatur global, dan naiknya permukaan laut, mendekati batas toleransi IPCC," katanya. Ninin Damayanti.


Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/
Selasa, 05 Juni 2007 08:17 WIB

Tidak ada komentar: