Jumat, Maret 28, 2008

Kawasan Kritis Gunung Lawu Dihijaukan 17 Ribu Pohon

Kawasan Kritis Gunung Lawu Dihijaukan 17 Ribu Pohon

Reporter : Widjajadi

Solo--MI: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama pemerintah kabupaten di wilayahnya serius mempersiapkan gerakan penghijauan kawasan DAS (daerah aliran sungai) maupun kawasan hijau pegunungan yang rusak parah dan bahkan menjadi kritis, karena alih fungsi dan penjarahan kayu hutan.


Data di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Pemprov Jateng menunjukkan bahwa lahan kritis di kawasan DAS Jratunseluna, Bengawan Solo, Serayu, dan Citandui serta kawasan hijau di Kabupaten Karanganyar sudah mencapai 700 ribu hektare. Lahan kritis itu belum lama ini telah memunculkan bencana baik banjir maupun tanah longsor yang menelan korban jiwa maupun harta yang tidak sedikit.


Saat ini, daerah hijau di Kabupaten Karanganyar yang kini mengalami kondisi kritis ada di kawasan Gunung Lawu yang mencakup tiga kecamatan yakni Tawangmangu, Ngargoyoso, dan Jenawi serta daerah perbukitan lain seperti Jumapolo, Jatipuro dan Jatiyoso. Di enam kawasan hijau itu, lahan konservasi telah banyak dialihfungsikan sebagai tempat hunian (vila), dan juga menjadi lahan tanaman semusim. Sisanya lagi karena aksi penjarahan kayu hutan.


"Yang jelas tanah potensial kritis di Kabupaten Karanganyar mencapai 21 ribu hektare. Karena itu perlu segera dilakukan penyelamatan dengan konservasi hutan. Gubernur Jawa Tengah Ali Mufiz direncanakan akan memimpin penghutanan kembali, dengan melakukan penanaman 17 ribu bibit tanaman keras di Segoro Gunung dan Kemuning kecamatan Ngargoyoso dan Jenawi pada Senin 17 Maret nanti," ungkap Kasubdin Perhutanan Dinas Pertanian, Maisyaroh di Karanganyar, Kamis (13/3).


Dia menjelaskan, lahan yang masuk kategori kritis itu antara lain memiliki kemiringan lebih dari 30. Pemotretan udara menunjukkan lahan terlihat kosong 50, sedang yang terlihat isi hanya ditumbuhi tanaman semusim yang merusak program konservasi lahan.


Dinas Pertanian Karanganyar untuk tindakan konservasi lahan telah menjalin kerja sama dengan Lembaga Masyarakat Hutan (LMDH), PT Perhutani dan kalangan swasta yang peduli dengan penyelamatan lahan kritis. "Belum lama ini kami bersama masyarakat telah melakukan penghijauan dengan tanaman keras di atas air terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu," imbuhnya. (WJ/OL-03)

Sumber :

http://www.mediaindonesia.com/
Jum'at, 14 Maret 2008 08:47 WIB

Tidak ada komentar: