Jumat, Maret 28, 2008

RI Desak G-8 Realisasikan Pengurangan Emisi Karbon

RI Desak G-8 Realisasikan Pengurangan Emisi Karbon


Tokyo (ANTARA News) - Indonesia mendesak negara-negara maju terutama anggota G-8 untuk segera merealisasikan komitmennya mengurangi emisi karbon dan tanggungjawabnya terhadap negara dalam persoalan perubahan iklim dan lingkungan.

Demikian pandangan delegasi Indonesia yang dipimpin Deputi Menteri Lingkungan Hidup dan Peningkatan Konservasi SDA dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Masnellyarti Hilman dalam pertemuan tingkat Menteri Lingkungan Hidup G-8 di Tokyo, Minggu.

Masmellyarti Hilman mengatakan, kelangsungan penanganan masalah lingkungan dan perubahan iklim sangat bergantung pada kerja sama kedua belah pihak antara negara maju dan berkembang dalam kerangka kerja yang konkret. "Ada tiga persoalan yang menjadi sorotan Indonesia dalam pertemuan tingkat mentrei ini, yakni transfer teknologi, adaptasi dan bantuan dana," ujarnya.

Jepang selaku tuan rumah pertemuan G-8 sengaja mengundang negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia dan Meksiko guna memberikan masukan bagi mitra negara-negara maju, yang tergabung dalam G-8.

Selain menteri lingkungan hidup, Jepang juga akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan tingkat menteri keuangan pada 5-6 April mendatang dan menteri sumber daya dan energi, dimana seluruh hasil pertemuan tingkat menteri itu akan dijadikan masukan dan usulan dalam pertemuan puncak KTT G-8 pada Juli 2008 di Hokaido, Jepang.

"Keinginan untuk pengurangan emisi karbon hingga 50 persen seperti yang disepakati 50 tahun merupakan program yang terlalu jauh ke depan, sehingga membutuhkan program jangka menengah yang dijadikan indikator keseriusan semua pihak," katanya.


Masnellyarti Hilman berpendapat, negara-negara maju hingga saat ini masih terlihat masih menyatakan hal yang tersirat semata dan belum menunujukka realisasinya yang lebih jauh, sementara penanganan lingkungan dan perubahan iklim memerlukan langkah-langkah konkrit sekarang juga.

Indonesia juga memndesak realisasi kebijakan "clean development mechanisme" atau pembelian karbon (carbon trade) untuk terus diperluas, bahkan semakin ditingkatkan. Kemudian, masalah transfer tekologi juga sudah seharusnya dilakukan oleh negara-negara maju. "Indonesia melihat sudah cukup banyak diskusi yang dilakukan, kini saatnya mengimplementasikan komitmen yang sudah ada itu," ujarnya.(*)

Sumber :

http://www.antara.co.id/arc/2008/3/16/ri-desak-g-8-realisasikan-pengurangan-emisi-karbon/
16/03/08 20:10

Tidak ada komentar: