Unair Bedah Paus Kepala Melon
Laporan wartawan Kompas Kris R Mada
Surabaya, Senin- Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Senin (18/2), membedah Paus Kepala Melon (Peponochepala electra). Mamalia laut yang dilindungi itu akan dijadikan bahan pelajaran.
Kepala Departemen Patologi FKH Unair Hani Plumariastuti mengatakan, paus itu diterima pagi tadi dalam keadaan mati, dikirim oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur untuk dipelajari. "Ini pertama kali kami mendapat Paus Kepala Melon," ujarnya. Sementara ini, disimpulkan kematian disebabkan karena usia tua.
Paus jantan itu telah mencapai usia rata-rata maksimal spesiesnya, 50 tahun. "Selain itu, kondisi tubuhnya lemah antara lain karena kematian jaringan pada Jantung dan hati," ujarnya. Paus itu terdampar di Pantai Kenjeran Surabaya pada hari Jumat lalu bersama seekor paus sejenis berjenis kelamin betina. Tetapi, paus betina sehat dan sudah dilepaskan kembali ke laut.
Sedangkan paus jantan mati dan dikirimkan ke FKH Unair untuk dipelajari. Saat ini, paus itu telah selesai dibedah. Sebagian besar organ dalam tubuhnya akan diawetkan. Tubuh dan kerangkanya juga akan diawetkan sehingga bisa dipelajari di kemudian hari. Kris R Mada
http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.02.18.1503364&channel=1&mn=53&idx=56
Senin, 18 Februari 2008 15:03 WIB
Laporan wartawan Kompas Kris R Mada
Surabaya, Senin- Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Senin (18/2), membedah Paus Kepala Melon (Peponochepala electra). Mamalia laut yang dilindungi itu akan dijadikan bahan pelajaran.
Kepala Departemen Patologi FKH Unair Hani Plumariastuti mengatakan, paus itu diterima pagi tadi dalam keadaan mati, dikirim oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur untuk dipelajari. "Ini pertama kali kami mendapat Paus Kepala Melon," ujarnya. Sementara ini, disimpulkan kematian disebabkan karena usia tua.
Paus jantan itu telah mencapai usia rata-rata maksimal spesiesnya, 50 tahun. "Selain itu, kondisi tubuhnya lemah antara lain karena kematian jaringan pada Jantung dan hati," ujarnya. Paus itu terdampar di Pantai Kenjeran Surabaya pada hari Jumat lalu bersama seekor paus sejenis berjenis kelamin betina. Tetapi, paus betina sehat dan sudah dilepaskan kembali ke laut.
Sedangkan paus jantan mati dan dikirimkan ke FKH Unair untuk dipelajari. Saat ini, paus itu telah selesai dibedah. Sebagian besar organ dalam tubuhnya akan diawetkan. Tubuh dan kerangkanya juga akan diawetkan sehingga bisa dipelajari di kemudian hari. Kris R Mada
http://www.kompas.co.id/read.php?cnt=.xml.2008.02.18.1503364&channel=1&mn=53&idx=56
Senin, 18 Februari 2008 15:03 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar