Rabu, Februari 20, 2008

BKSDA Selidiki Pendagangan Organ Harimau Sumatera

BKSDA Selidiki Pendagangan Organ Harimau Sumatera

Medan, Selasa - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara tengah meneliti dugaan praktik perdagangan organ tubuh Harimau Sumatera, yang menurut survai marak dilakukan di daerah ini.

Penelitian itu dilakukan terkait laporan survei TRAFFIC Southeast Asia yang menemukan bahwa Medan dan Kota Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang merupakan kota singgahan utama bagi perdagangan organ-organ tubuh satwa langka itu. Kepala BKSDA Sumut, Ir. Djati Witjaksono Hadi, ketika dikonfirmasi di Medan, Selasa (19/2), menyatakan, BKSDA akan menindak tegas para pelaku apabila laporan tersebut terbukti.

"Perdangangan bebas satwa yang dilindungi itu tidak bisa dibiarkan terus merajalela, karena mengancam populasi harimau Sumatera," katanya. Pihaknya sudah meminta data dan informasi yang akurat mengenai perdagangan harimau Sumatera. Begitu juga mengenai foto-foto yang diperoleh lembaga survey tersebut. Apakah memang benar foto-foto harimau Sumatera yang diambil itu berada di kawasan hutan Sumut.

Hal ini terpaksa dilakukan oleh petugas BKSDA Sumut untuk menguji kebenaran laporan tersebut. Apalagi laporan yang dikeluarkan oleh lembaga survei itu adalah hasil penelitian pada tahun 2006 dan bukan yang terbaru. "Kita tidak mau hasil survai yang disampaikan itu tidak sesuai nantinya dengan yang ada di lapangan," ujarnya. Pihak BKDA Sumut jelas tidak akan membiarkan penjualan satwa tersebut karena membiarkan juga dianggap pelanggaran hukum.Menurut survei TRAFFIC, organ-organ tubuh harimau Sumatera seperti gigi, taring, cakar, kulit, kumis dan tulang telah diperjualbelikan pada 10 persen toko dari 326 toko yang disurvai di 28 kota di Sumatera pada 2006. Survei menduga, sedikitnya ada 23 harimau diburu untuk mensuplai toko-toko ritel itu, berdasarkan jumlah gigi taring yang ada di pasaran. Kendati jumlah itu turun dari dugaan 52 ekor harimau Sumatera dibunuh antara tahun 1999 hingga 2002.(ANT/WAH)

http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.02.19.18125972&channel=1&mn=42&idx=43
Selasa, 19 Februari 2008 18:12 Wib

Tidak ada komentar: