Minggu, Februari 17, 2008

Jakarta Butuh 76 Juta Lubang Resapan Biopori

Jakarta Butuh 76 Juta Lubang Resapan Biopori

JAKARTA, SABTU - Ir. Kamir R. Brata, penemu teknologi pembuatan lubang resapan biopori dari Institut Pertanian Bogor mengungkapkan bahwa Jakarta idealnya membutuhkan sedikitnya 76 juta lubang resapan biopori sebagai salah satu alternatif penanggulangan banjir.

Lubang resapan biopori ini menurutnya berfungsi sebagai saluran resapan air hujan yang diperlukan di Jakarta meningat sebagian besar wilayah Jakarta tanahnya telah tertutup beton-beton. Hal ini Ia ungkapkan saat memberikan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori bagi karyawan Kompas Gramedia, Sabtu (16/2).

Selain efektif untuk menanggulangi banjir lubang biopori secara otomatis akan memelihara keseimbangan hayati dan menjaga cadangan air tanah. ”Kelembaban tanah sekarang mulai berkurang karena tanah kurang air. Liat aja kalo di rumah kita lantainya retak. Itukan salah satu akibat kelembaban tanah berkurang. Tanah jadi ambles. Jangan diangap remeh lho,” ujarnya.

Kamir menegaskan pembuatan lubang resapan biopori sebenarnya mudah dipraktekan dan bisa dilakukan oleh semua orang, namun ia menyayangkan perilaku masyarakat Indonesia saat ini masih sering berhenti pada tataran kesadaran belum pada aksi nyatanya.

Sementara itu Herwinoto, Humas Kompas Gramedia, mengungkapkan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya agar karyawan Kompas Gramedia juga peduli lingkungan dengan mempraktekkan pembuatan lubang resapan biopori di rumah mereka masing-masing.

Pelatihan pembuatan lubang resapan biopori ini menurut Herwinoto merupakan bagian dari kampenye peduli lingkungan. Rencananya pada akhir Maret mendatang Kompas Gramedia juga akan menggelar acara lingkungan hidup bertajuk Green Fest. (KP)

Sumber :

http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.02.16.15512935&channel=1&mn=10&idx=45
Sabtu, 16 Februari 2008 15:51 Wib

Tidak ada komentar: