Pertanian Berbasis Keluarga Punya Andil Kurangi Pemanasan Global
JAKARTA, KCM - Pertanian berkelanjutan yang berbasis keluarga mempunyai andil dalam mengurangi pemanasan global. Salah satu contohnya, dengan tidak memanfaatkan pupuk dan racun kimia berarti petani mempunyai andil dalam mengurangi energi atau emisi yang menjadi sumber pemanasan global. Hal itu disampaikan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, usai mengikuti talk show menyangkut laporan publik pasca KTT Perubahan Iklim yang telah berlangsung di Bali, oleh Gerak Lawan, salah satu jaringan WALHI, pada Rabu (15/1) di Kafe Darmint, Jakarta Utara.
Henry menambahkan saat ini masyarakat Indonesia harus lebih memprioritaskan diri untuk memproduksi tanaman pangan yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat, bukan untuk kepentingan industri. "Jadi kita memproduksi hasil pertanian itu untuk kebutuhan kita dulu. Demikian juga dengan energi yang diproduksi dipakai untuk kepentingan kita dulu. Kita tidak menjual hasil pertanian untuk negara lain," kata Henry.
Untuk itu, lanjut Hendry, pemerintah Indonesia harus mengembangkan sistem ekonomi yang bertolak pada kekuatan rakyat Indonesia. Misalnya, benih-benih tanaman harus berasal dari rakyat. Selain itu, masing-masing wilayah di Indonesia harus mampu memproteksi sumber daya alamnya dan para petani harus mempunyai akses yang cukup mudah dalam meningkatkan hasil pertanian.
Sumber :
http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.16.19000166&channel=1&mn=42&idx=44
Rabu, 16 Januari 2008 19:00 Wib
Minggu, Februari 17, 2008
Pertanian Berbasis Keluarga Punya Andil Kurangi Pemanasan Global
Label:
PERUBAHAN IKLIM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar